Tindakan Ekonomi
Tindakan-tindakan ekonomi
Pembangunan ekonomi yang adil adalah kunci untuk mitigasi bencana. Suatu ekonomi yang kuat di mana keuntungan dibagi keseluruh masyarakat adalah perlindungan yang paling baik terhadap bencana di masa mendatang. Ekonomi yang kuat berarti lebih banyak uang dibelanjakan untuk bangunan-bangunan yang lebih kuat dan persediaan-persediaan finansial yang lebih besar untuk mengatasi kerugian-kerugian di masa mendatang. Saling ketergantungan antara Bencana dan Pembangunan merupakan subyek dari modul yang lain dalam pelatihan ini.
Tindakan-tindakan mitigasi yang membantu masyarakat mengurangi kerugian-kerugian ekonomi di masa mendatang, membantu para anggota menahan kerugian-kerugian dan memperbaiki kemampuan mereka untuk pulih kembali setelah mengalami kerugian dan tindakan-tindakan yang memungkinkan masyarakat mampu mengupayakan tingkat-tingkat keselamatan yang lebih tinggi merupakan elemen-elemen yang penting dari satu program mitigasi menyeluruh.
Tak dapat dielakan lagi mereka yang secara proposional mempunyai paling sedikit, akan kehilangan yang paling banyak dalam satu bencana. Anggota-anggota yang paling lemah dari sisi ekonomi hanya mempunyai cadangan ekonomi yang sedikit saja. Jika mereka kehilangan rumah atau ternak, mereka tidak mempunyai sarana untuk bisa pulih kembali. Mereka tidak mungkin mempunyai asuransi atau akses untuk mendapatkan kredit dan dapat dengan cepat jauh miskin. Kekeringan skala besar atau bahaya-bahaya banjir di daerah-daerah pedesaan dapat mengakibatkan percepatan urbanisasi di daerah itu dan mungkin meningkatkan resiko-resiko ketika keluarga-keluarga dengan sumber penghidupannya yang hancur itu bermigrasi ke kota-kota untuk mencari peluang-peluang yang lebih baik. Kerusakan industri-industri dan kehilangan pekerjaan dan penghasilan bisa menjadikan proses pemulihan di daerah itu menjadi satu proses yang panjang dan lambat atau menjadikan semakin rentan terhadap bencana di masa mendatang. Rencana-rencana pembangunan kembali sering membengkakkan pinjaman-pinjaman yang semakin banyak untuk para korban guna membantu pemulihan mereka. Akan tetapi satu keluarga tanpa penghasilan hanya mempunyai prospek yang kecil saja untuk bisa melakukan pembayaran dan oleh karena itu tidak dapat memetik keuntungan.
Pembangunan ekonomi mungkin menjadi tujuan utama dari perencana regional manapun atau agen pemerintah nasional, tidak perduli tujuan-tujuan mitigasi bencana apapun. Proses pembangunan ekonomi bersifat kompleks dan di luar fokus langsung dari pelatihan ini, akan tetapi, mitigasi bencana harus dilihat sebagai satu bagian dari proses pembangunan ekonomi.
Beberapa aspek perencanaan ekonomi secara langsung relevan dengan pengurangan resiko bencana. Diversifikasi aktivitas ekonomi adalah sama pentingnya seperti prinsip ekonomi tentang diversifikasi dalam perencanaan fisik. Suatu ekonomi industri tunggal ( atau ekonomi tanaman tunggal ) selalu lebih rentan dibandingkan dengan suatu ekonomi yang terdiri dari banyak aktivitas yang berbeda. Hubungan-hubungan antara sektor-sektor yang berbeda dari suatu ekonomi seperti transportasi barang-barang, aliran informasi, pasar tenaga kerja-mungkin lebih rentan terhadap gangguan dari suatu bencana dibanding infrastruktur fisik yaitu sarana produksi. Turisme sebagai suatu sektor ekonomi sangat rentan terhadap bencana, atau bahkan hanya rumor dari suatu potensi bencana. Ketergantungan industri dan ekonomi pada infrastruktur – jalan-jalan, jaringan-jaringan transportasi, tenaga listrik, pelayanan-pelayanan telepon, dsb, berarti bahwa prioritas tinggi harus ditempatkan untuk melindungi fasilitas-fasilitas ini: konsekuensi kerugian-kerugiannya dari kegagalan fasilitas-fasilitas ini adalah mahal untuk keseluruhan masyarakat.
Insentif-insentif ekonomi dan penalti-penalti merupakan satu bagian penting dari kekuasaan pihak yang berwenang. Bantuan, pinjaman, pajak, kelonggaran pajak dan denda-denda dapat digunakan untuk mempengaruhi keputusan-keputusan yang dibuat oleh warga itu guna mengurangi resiko-resiko yang terkait dengan bencana. Lokasi industri biasanya dipengaruhi oleh insentif-insentif pemerintah yang dapat digunakan untuk menarik industri ke tempat-tempat yang lebih aman atau untuk bertindak sebagai fokus dan pinjaman-pinjaman dapat ditawarkan untuk membantu para pemilik memperbaiki properti mereka dan membuat bangunan-bangunan lebih tahan terhadap bencana.
Di negara-negara industri, asuransi adalah salah satu alat perlindungan ekonomi utama. Jika resiko kerugian ekonomi menyebar luas terhadap sejumlah pembayar premi, kerugian itu secara aman tersebar. Asuransi komersial adalah mahal dan kelangsungan hidupnya ditentukan oleh kalkulasi resiko yang akurat. Dengan hanya sejumlah kecil pembayar premi, premi tetap saja tinggi dan tidak menarik bagi calon pemegang polis. Semakin tersebar luas pemegang polis, semakin rendah preminya dan semakin meluas kemungkinan asuransi itu digunakan. Dorongan orang untuk melindungi diri mereka sendiri lewat asuransi menjamin bahwa satu tingkat perlindungan bisa terbentuk.Skema asuransi wajib belum berhasil dan pemerintah-pemerintah nasional jarang mempunyai sumber daya finansial untuk diberikan kepada garansi-garansi asuransi bencana, meskipun banyak negara mengumpulkan dana rekonstruksi bencana lewat perpajakan umum
Asuransi bencana adalah keuangan berresiko tinggi dan hanya perusahaan-perusahaan asuransi multi-nasional saja yang dapat mengumpulkan sumber daya untuk menutup kerugian-kerugian dari bencana berukuran apapun. Tidak mungkin tersedia untuk melindungi mereka yang miskin atau masyarakat-masyarakat pedesaan dan investasi-investasi perlindungan bencana mereka jika tidak didukung oleh badan pembangunan yang besar.
Sumber : Program Pelatihan Manajemen Bencana, karya dari A.W. Coburn, R.J.S. Spence, A. Pomonis ; Cambridge Architectural Research Limited, The Oast House, Malting Lane, Cambridge, United Kingdom, 1994